Senin, 15 Juni 2009
Hari (2nd Trilogy)
Tak pernah kusangka perjalanan ini membelok
Terhenti di jalan simpang
Satu ke tidak tahu, satu ke tidak mengerti
Aku dihadapkan kenyataan
Cintaku menjauh, tangan ku menggapai yang tertinggal
Hati dihias kelam, membayang makin muram
Serupa rindu namun tak lagi mendendam
Aku tak mau menerima kesadaran, apalagi kenyataan
Tak bisa melupakan, apalagi mengingkari janji
Membiarkan semua dalam hati bergejolak
Seperti permainan duka dalam derita
Tapi tak ingin ku melepasmu
Bagaimana pernah melukai, malah menuliskan kedamaian dan keutuhan
Dalam sisa-sisa keping hati, dalam selip-selip keinginan
Untuk dicintai penuh....utuh....
Sakitnya menjangkau laut sejauh-jauhnya
Menggapai hati sedalam-dalamnya
Cintaku tetap asing kehilangan
Ditengah kelanjutan waktu hilang ditelan kegelapan
Lalu kudengar jerit kesakitan
Mengoyak kesunyian gelisah
Itukah suara hatiku?
Itukah lengking jiwaku?
Pada kaca jendela, aku menatap wajah sendiri
Memang sudah waktunya menuntut kedewasaan cinta
Meski ku tahu dimanapun tersimpan cinta,
Tersimpan pula duka......
February 24th, 2009
-Anggi-
0 comments:
Posting Komentar